sahabat setia

Monday, August 11, 2008

borobudur


Batu hitam yang terstruktur. Hem.. cukup lama kuedarkan pandanganku, mengupas dari ujung ke ujung, juga dari bawah keatas. Bagaikan bukit yang menggunung. Bagaimana dahulu kala saat batu-batu ini disusun. Dengan peralatan apa kira-kira, batu-batu ini dipahat, diatur dan disusun sedemikian rapi, tak bisa kubayangkan, bahkan kini dengan peralatan yang modern pun akan memerlukan waktu yang lama. Namun inilah borobudur, yang telah dibangun oleh Dinasti Syailendra ditanah Jawa, untuk menghormati Budha Goutama, yang menjadi panutannya. Kuraba dengan jemariku relief-relief yang indah, menggambarkan berbagai macam gambaran kehidupan kala itu, kucoba untuk merasakan aura mistis yang terppahat didinding itu. Betapa keras dan tajam sisa-sisa goresan pahat yang menatah setiap detail yang ada, terbayang betapa kuat titah sang raja mewujudkan mimpinya. Tak terasa bermacam bentuk reliaf yang tak aku mengerti, namun samar2 aku menduga seperti yang dikisahkan dalam buku-buku sejarah kerajaan yang pernah aku baca. Sahabat... betapa nenek moyang kita, telah menorehkan mahakarya yang luar biasa. sudahkah kita pahat prasasti diri kita saat ini, hingga kelak anak cucu kita melihat diri kita....?

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home